Oelamasi, KI – Dengan slogan menang pasti menang, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Kupang target rebut kursi salah satu pimpinan DPRD pada Pemilu 14 Februari 2024 yang tinggal hitungan 11 bulan saja.
Target merebut salah satu kursi pimpinan DPRD berkumandang saat temu Kader yang juga dihadiri oleh Bacaleg dari empat daerah pemilihan Kabupaten Kupang serta simpatisan PSI, Selasa (14/03/2023) di Pelangi Garden Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah.
Temu Kader PSI turut dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP PSI Grace Natalie serta jajaran pengurus DPP lainnya, Ketua DPW Christian Widodo bersama jajaran pengurus DPW, Ketua DPD Kota Kupang Filmon Loasana, Ketua DPD Rote Ndao dan pengurus DPD Kabupaten Kupang.
Menurut David Daud Ketua DPD PSI Kabupaten Kupang dalam sambutannya, target merebut salah satu kursi pimpinan DPRD bukan tanpa alasan atau janji muluk.
Partai Solidaritas Indonesia kata dia semakin dikenal oleh masyarakat lewat pemberitaan media massa, orang di Amfoang pasti kenal siapa itu Grace Natali. Selain makin dikenal, kerja nyata pengurus dan kader serta simpatisan PSI seantero wilayah Kabupaten Kupang terus digenjot, PSI selalu hadir di masyarakat baik dalam suka bahkan duka sekalipun.
Jumlah Bacaleg yang telah mendaftarkan diri di PSI dari empat Dapil sudah melebihi kuota 35 kursi, Bacaleg yang mendaftar merupakan tokoh-tokoh populer di wilayahnya masing-masing sehingga target meraih satu fraksi di lembaga DPRD dengan akumulasi jumlah suara maksimal tentunya target meraih kursi pimpinan DPRD akan terwujud.
Mengawali sambutannya, Ketua DPW PSI NTT Christian Widodo mengatakan, komitmen dan konsistensi sebagai landasan memulai serta mengakhiri suatu pekerjaan dengan capaian kinerja memuaskan.
Perjuangan partai harus kontekstual sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing, pengurus PSI harus hadir membantu kerja – kerja nyata, hadir membantu masyarakat secara langsung guna lebih mengenalkan PSI.
Arah perjuangan partai tidak lagi dilakukan dengan berteori semata, tetapi perjuangan harus sesuai dengan kondisi nyata di tataran akar rumput, apa yang dibutuhkan masyarakat itulah yang dilakukan partai.
“Masyarakat susah kita datang tidak butuh biaya banyak, orang bersuka kita selalu ada, perjuangan harus kontekstual, kita tidak bisa lagi salahkan medan yang sulit, tidak ada uang, tidak ada signal dan sebagainya, pemimpin yang baik tidak pernah menyalahkan keadaan,”ujarnya.
Sementara itu, Grace Natalie Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI dalam orasi politik dihadapan pengurus, Kader, Bacaleg dan simpatisan mengatakan, PSI sejak awal kemunculannya di kancah politik praktis tetap kokoh berjuang demi Indonesia yang toleran dan bebas korupsi. Provinsi NTT banyak perbedaan tetapi saling mengapresiasi perbedaan itu, PSI ingin melihat toleransi di NTT terjadi pula di seluruh Indonesia.
PSI juga menghindari politik identitas agar pemimpin yang dihasilkan benar memiliki kualitas dan program kerja yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat. Politik identitas, intoleransi dan korupsi yang ingin dihilangkan oleh PSI agar Indonesia menjadi rumah bersama yang aman, nyaman dan damai.
Grace Natalie meminta pengurus PSI di NTT jangan terburu-buru menutup pendaftaran bagi Bacaleg, biarkan banyak orang mendaftarkan diri agar nantinya dilakukan seleksi secara terbuka karena PSI menganut sistem seleksi oleh tim independen dari akademisi, tokoh profesional, tokoh agama dan tokoh masyarakat dilibatkan sebagai tim seleksi independen.
Hasil seleksi dari tim independen tentu akan menghasilkan calon anggota legislatif yang berkualitas, memiliki wawasan kebangsaan, anti intoleransi dan terpenting anti korupsi.
“Kalau yang memilih adalah tim independen, mau bayar juga ke siapa. Kita buat sistem agar tidak ada mahar politik, kita buat sistem agar mau bayar juga susah. Saya dengar di Jawa uang pendaftaran Bacaleg hari ini masih ada yang minta 150 juta untuk biaya formulir saja, belum pasti jadi Caleg,”ungkapnya.
PSI sudah lebih siap menghadapi Pemilu 2024 berbeda dengan Pemilu 2019 dimana saat itu PSI belum memiliki pengalaman pemilu. Misalnya jumlah kuota caleg semua tingkatan normalnya sebanyak 22 ribu orang, PSI saat itu hanya punya 3 ribu caleg seluruh Indonesia. Kendala PSI saat itu soal bagaimana meyakinkan orang bergabung dengan PSI.
Walaupun demikian, PSI saat Pemilu lalu dengan minimnya komposisi caleg tetapi berhasil meraih kursi DPR dibeberapa daerah, anggota DPR PSI hasil pemilu 2029 yang masih hijau soal politik tetapi mampu memberi warna, tegas menolak korupsi serta tegas menolak pemborosan uang negara terutama saat Pandemic covid melanda Indonesia.
Perlawanan anggota DPRD asal PSI diseluruh negeri terhadap praktek curang permainan uang negara berhasil menaikan citra partai sehingga pengalaman PSI susah payah mencari Caleg kali lalu perlahan berubah. Saat ini PSI justru kebanjiran, banyak tokoh potensi beramai-ramai mendaftarkan diri sebagai bacaleg dari PSI seluruh Indonesia.
Dengan kuota caleg yang lengkap seluruh diseluruh wilayah negeri, PSI sangat yakin akan meraih dukungan masyarakat hingga mampu melampaui ambang batas parlemen 4 persen. (Jessy)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
![](https://kabar-independen.com/wp-content/uploads/2024/10/icon.png)
![](https://kabar-independen.com/wp-content/uploads/2024/06/gnews.png)
![](https://kabar-independen.com/wp-content/uploads/2024/06/youtube.png)
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.