Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kasus Pengeroyokan di Desa Bipolo, Korban Mengaku Diikat Dalam Rumah Milik Oknum Kepala Sekolah

kabar-independen.com
Reporter : Jermi Mone Editor: Redaksi
IMG 20240621 221022
Salah satu korban yang tergeletak tidak berdaya setelah dikeroyok sejumlah orang.

Oelamasi, KI – Kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan yang terjadi di Desa Bipolo Kecamatan Sulamu pada bulan April 2024 lalu menyisakan kisah pilu dari para korban yang selain dipukuli hingga nyaris menjemput ajal, juga diikat selayaknya binatang.

Dua orang korban berinisial YA dan CT, Sabtu (22/06) malam saat ditemui di seputaran Kabupaten Kupang mengisahkan, mereka berdua ditambah seorang korban lainnya bukan hanya dihajar sampai babak belur hingga nyaris ajal menjemput, juga diikat dalam rumah milik oknum Kepala Sekolah.

Dikisahkannya, ketiga korban alami siksaan hebat dipukuli, ditendang serta diikat selayaknya binatang lalu kemudian dipaksa makan sisa makanan yang sudah basi.

Baca Juga :  Penyidik Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Persetubuhan Anak

“Tangan kami diikat pertama pakai tali gewang, tapi setelah itu diganti dengan tali nilon lalu kami dipaksa makan sisa makanan,”ungkap kedua pemuda yang menjadi korban.

Korban mengakui diikat oleh seseorang berinisial DM dna setelahnya kemudian seseorang berinisial AD mengambil sisa makanan (nasi, sup sisa orang) lalu kami dipaksa makan, saat kami diikat itu pun terus kami dipukuli, ditendang dan dimaki-maki.

Baca Juga :  Warga Temukan Mayat Perempuan Tanpa Identitas Membusuk Hingga Sulit Dikenali

Oknum Kepala Sekolah itu kata korban melanjutkan, mengetahui semuanya karena kejadian berada dirumahnya tetapi tidak berinisiatif melerai atau menegur para terduga pelaku agar jangan melanjutkan aksinya.