Oelamasi, KI – Ribuan hektar lahan sawah di Kelurahan Babau dan Merdeka Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang – NTT terancam gagal panen akibat rusaknya bendungan yang biasa disebut bendungan leter T karena tersapu banjir beberapa hari lalu.
Rusaknya bendungan tersebut berdampak langsung pada ribuan hektar lahan di lokasi persawahan mangga lima, naiheli dan dalam kom (merupakan sebutan nama lokasi sawah oleh petani sekitar-red) akan mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.
Deasy Ballo – Foeh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang pun langsung bergegas turun lapangan bertemu petani dan melihat dari dekat kondisi sebenarnya bendungan leter T yang rusak tersapu banjir itu.
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Kupang itu merasa terharu atas upaya swadaya dan semangat gotong royong yang ditunjukan oleh petani, bahkan inisiatif ini ada sebelum ada upaya tanggap darurat oleh pemerintah.
“Saya berbangga disini kita menemukan adanya kerja sama yang sangat luar biasa,”ungkap Deasy Ballo – Foeh saat berdialog dengan anggota Kelompok Tani Satu Rasa, Selasa (07/02/2023) di lokasi sekitar bendungan leter T kelurahan Babau Kecamatan Kupang Timur.
Dampak banjir yang terjadi kali ini berakibat rusaknya beberapa bendungan di wilayah Kupang Timur, sudah bisa dibayangkan jika tidak segera ada tindakan darurat dari pemerintah maka dipastikan petani mengalami gagal panen. Upaya tanggap darurat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas PUPR dan BPBD dengan menurunkan alat berat ke lokasi guna membantu petani.
Dikatakannya, beberapa bendungan di Kecamatan Kupang Timur yang rusak akibat banjir merupakan kewenangan penuh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) untuk melakukan perbaikan secara permanen. Tetapi, sebagai tindakan darurat maka Pemerintah mengerahkan alat berat memperbaiki sementara bendungan yang rusak agar air dapat dialirkan ke lahan persawahan sehingga tidak terjadi gagal panen.
Kerjasama yang ditunjukan oleh seluruh anggota Kelompok Tani Satu Rasa dengan dukungan penuh pemerintah dan DPRD akan mampu mengatasi persoalan yang saat ini terjadi dibeberapa lokasi persawahan khususnya di Kecamatan Kupang Timur dan Kabupaten Kupang umumnya.
Sementara itu, Ketua Poktan Satu Rasa, Kelurahan Babau, Yap Bait membenarkan akibat kerusakan Bendungan Leter T tersebut sebanyak 207 hektar sawah yang dikelola belasan Kelompok Tani dengan ratusan anggotanya tersebut terancam gagal tanam.
Petani terpaksa kerja secara swadaya dan gotong-royong, berupaya mengatasi kerusakan bantalan secara darurat menggunakan pasak kayu dan pasir dalam karung untuk pembendung air sementara agar menyelamatkan tanaman padi yang sudah ditanam agar tidak kering dan mati.
“harapan kami, Pemerintah Kabupaten Kupang dan Balai Sungai bisa memperbaiki bendungan tersebut secara permanen,”ungkapnya. (Jessy)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.