Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Di Kabupaten Kupang, Warga Urunan Uang Untuk Kerja Jalan Sembilan Kilometer

kabar-independen.com
WhatsApp Image 2022 09 17 at 19.34.05

Oelamasi, KI – Terjadi di Desa Poto Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang – NTT, Warga Dusun III Nauen secara swadaya mengerjakan jalan desa sepanjang sembilan kilometer dengan dana yang diperoleh melalui urunan warga serta para perantau asal Dusun III Nauen.

Menurut Yohanis Lado warga Dusun III Nauen kepada awak media, Sabtu (17/09/2022) di Nauen, jalan sepanjang sembilan kilometer statusnya jalan milik Kabupaten Kupang. Hal ini dibuktikan dengan adanya bekas jalan Lapen yang dikerjakan tahun 1996 saat masa jabatan Bupati I.A Medah.

Pekerjaan jalan itu kata Lado, selalu diusulkan oleh warga setiap tahun dalam forum Musrenbang Desa maupun Musrenbang Kecamatan. Namun usulan demi usulan tidak pernah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kupang.

“Diusulkan ditingkat Desa Poto dan Kecamatan Fatuleu Barat tapi hasilnya tidak ada,”ujar Lado dengan nada kesal.

Akibat tidak adanya perhatian pemerintah, seluruh elemen masyarakat Dusun III Nauen terpaksa mengerjakan jalan tersebut secara swadaya.

Baca Juga :  Karya Kodim 1604/Kupang di Tengah Pandemic Corona

Bukan hanya soal jalan yang menjadi keluhan, terdapat sebuah jembatan penghubung menuju Dusun Nauen. Ia meminta pemerintah segera bersikap, sebab jembatan penghubung itu sangat dibutuhkan terutama saat musim hujan ketika ada situasi genting misalnya saja orang sakit yang butuh pertolongan segera.

Hal senada diungkapkan oleh Bobby Petan tokoh pemuda Nauen. Seluruh dana yang terkumpul dari urunan masyarakat serta sumbangan dari anak – anak perantau asal Dusun III Nauen. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli dan mengangkut material ke lokasi pekerjaan.

Pekerjaan jalan sepanjang sembilan kilometer berawal dari konsep pemikiran 9 orang tokoh pemuda yang menetap di Kota Kupang. 9 orang tokoh pemuda itu berpikir tentang cara membangun kampung halamannya yang tidak tersentuh pembangunan.

“Nauen belum merasakan kemerdekaan, belum ada perubahan. Kita merantau ke luar daerah melihat dan memantau daerah lain, setelah pulang, Nauen sendiri tidak ada perubahan sama sekali,”ucap Bobby Petan.

Baca Juga :  Tujuh Desa di Kabupaten Kupang Belum Tetapkan APBDes Tahun 2021

Menurutnya, melalui hasil pengamatan di negeri orang, pemuda berinisiatif bekerja secara gotong royong dengan dana yang dikumpulkan dari masyarakat dan perantau. Setelah konsep tersebut, dilakukan gerakan penggalangan dana kepada anak-anak Nauen di perantauan.

Pekerjaan yang paling berat kata dia, yakni pengecoran jalan sekitar 100 meter. Sebab, pengecoran ini membutuhkan anggaran yang besar untuk material berupa pasir dan semen. Berbeda dengan kubangan 70 persen telah dikerjakan atau ditutupi.

Bobby juga meminta agar Pemerintah, baik itu pemerintah Desa, Kabupaten Kupang dan pemerintah Provinsi NTT dapat memperhatikan jalan penghubung antara Kecamatan Fatuleu Barat dan Kecamatan Sulamu yang melintasi Dusun III Nauen, Desa Poto.

“Pemerintah Tolong Perhatikan kami di Dusun Nauen, jalan ini menghubungkan Kecamatan Sulamu dan Fatuleu Barat,”ujar Booby. (Tim)