Kupang, KI – Dekranasda NTT dibawah komando Julie Sutrisno Laiskodat terus berinovasi mengembangkan produk khas NTT menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tinggi, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman kelor atau marungga (sebutan lain untuk tanaman kelor).
Tanaman Kelor (Moringa oleifera L) banyak di jumpai wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan tanaman yang mampu menyembuhkan segala jenis penyakit. Kelor di sebut sebagai daun ajaib karena memiliki banyak manfaat yang tidak hanya untuk olahan sayur pendamping makanan sehari hari masyarakat NTT namun sebagai obat herbal.
Potensi Kelor makin terbukti semenjak di gaungkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat kampanye Pilgub tahun 2018 dan di realisasikan saat memangku jabatan sebagai Gubernur terpilih.
Berkat tangan dingin Bunda Julie Laiskodat selaku penggerak dan motivator pemanfaatan tumbuhan kelor bekerja sama dengan Ir. H. Dedi Krisnadi selaku Direktur PT. Moringa Wira Nusa sekaligus Founder Dapur Kelor di bawah naungan Dekranasda NTT membina beberapa wirausaha muda dan petani lokal yang tertarik akan budidaya kelor agar mampu secara mandiri memproduksi beberapa produk obat dan makanan berbahan baku Kelor.
Ir. H. Dedi Krisnadi selaku Founder Dapur Kelor, Senin (05/09/2022) di Kupang mempresentasikan beberapa poin keberhasilan gerakan masif produksi kelor sebagai tumbuhan bernilai ekonomi tinggi dengan menghadirkan beberapa wirausahawan binaan dan petani kelor. Dari masing – masing narasumber yang di hadirkan mempunyai cerita perihal ketertarikan mereka terhadap kelor di mulai sejak kampanye Pilgub NTT beberapa tahun silam.
Salah satu kisah diungkap oleh Gladis Narai. Awalnya selalu membeli serbuk kelor sebagai bahan baku pembuatan kue yang ia tekuni. Oleh sebab itu beliau di pertemukan dengan Dapur kelor agar di jelaskan perihal manfaat dan cara memproduksi kelor.
Berjalan nya waktu, Gladis Narai menjadi binaan dari dapur kelor dan sudah bisa memproduksi produk sendiri dengan mengambil bahan baku kelor dari masyarakat. Hingga saat ini usaha yang ia tekuni sudah berkembang pesat dan mempunyai 18 tenaga kerja dengan sebagian besar adalah para pelajar dan mahasiswa.
Gladis Narai mengakui, pemerintah sangat membantu secara maksimal melalui Dekranasda NTT dan di sponsori oleh Bank NTT. Produk yang di hasilkan adalah serbuk kelor, teh kelor, cookies kelor dan 1 jenis lagi dari tepung jagung Sorgum.
Ia menambahkan bahwa dukungan dan promosi full dari bunda Julie S Laiskodat sangat membantu dalam pemasaran hingga dapat menembus pasar Australia di bawah naungan Kadin.
Gladis Narai berharap usahanya makin berkembang dan bunda Julie Sutrisno Laiskodat bisa menjadi tamu terhormat untuk meresmikan gerai terbaru miliknya.
Ia bercita-cita membantu Pemerintah dalam penurunan stunting di wilayah NTT dengan menjadikan produknya sebagai makanan tambahan di setiap posyandu dan pusat kesehatan masyarakat mengingat kelor yang mempunyai berbagai manfaat kesehatan. (HIN)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.