Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Warga Adukan Pekerjaan Jalan di Retraen Amarasi Selatan

kabar-independen.com
IMG 20221122 120052 scaled

Oelamasi, KI – Sejumlah warga Adukan Pekerjaan jalan di Desa Retraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang – NTT saat Ketua DPRD Daniel Taimenas mengunjungi korban gempa di desa tersebut, Selasa (22/11/2022).

Menurut warga Retraen dihadapan Ketua DPRD, Pekerjaan Peningkatan jalan Desa Buraen – Erbaun dengan nilai kontrak sebesar Rp. 9. 223.551.919 tidak terencana dengan baik dan menyisakan dampak bagi warga.

Warga mengatakan, pekerjaan jalan Lapen (Lapisan Penetrasi Macadam) dengan sumber dana DAK Penugasan sepanjang 9 kilometer tidak dilengkapi saluran drainase sehingga saat hujan deras, air dengan mudah menggerus bahu jalan. Di beberapa titik terlihat jelas mulai rusak dan berlubang di bahu jalan.

Baca Juga :  Sahabat Delta Gelar Turnamen Catur Peringati HUT RI

“Kalau yang di retraen saluran tidak ada jadi saat hujan air cari jalan sendiri terus masuk ke rumah masyarakat,”ujar warga yang enggan namanya disebut.

IMG 20221123 WA0012
Pipa paralon yang dipasang untuk pembuangan

Informasi yang berhasil dihimpun dari sumber warga lainnya menyebutkan, pada suatu titik sebelum jalan dikerjakan oleh kontraktor, terdapat sebuah deuker namun dibongkar lalu ditimbun kembali. Akibatnya saat hujan deras saluran tersumbat sehingga air menggenangi rumah warga.

Selain menggenangi rumah warga, air juga mencemari dua sumur yang menjadi sumber utama air minum warga sekitarnya. Karena di protes oleh warga, maka kontraktor lalu memasang sebuah pipa paralon untuk pembuangan, tetapi air tetap menggenangi rumah warga sekitarnya.

Baca Juga :  Kepala Desa Tanah Merah Lantik Pengurus BUMDES, PKK dan Ormas
PhotoCollage 1669363622992 scaled
Kondisi terkini pekerjaan jalan Lapen Buraen – Erbaun.

Menanggapi aduan warga, Ketua DPRD Kabupaten Kupang Daniel Taimenas menegaskan agar pelaksana pekerjaan segera memperbaiki kerusakan dimaksud.

Pekerjaan jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sehingga pelaksana memiliki kewajiban memperbaiki. Sementara untuk dinas teknis diminta tidak gampang menerima hasil pekerjaan sebelum ada perbaikan. (Jessy)