Oelamasi, KI – Warga Desa Naitae Kecamatan Fatuleu Barat Kabupaten Kupang – NTT desak Pemerintah NTT segara bongkar jembatan Siumate. Pasalnya jembatan itu menjadi sumber malapetaka bagi warga sekitar.
Desakan warga Desa Naitae terlontar sebagai aksi protes atas musibah banjir yang memporak-porandakan 53 rumah milik warga Dusun II Desa tersebut. Musibah yang dialami warga terjadi dua tahun berturut-turut, bahkan tahun 2022 tercatat paling parah.
Ayub Fatmoes Kepala Dusun II Desa Naitae, Kamis (29/12/2022) melalui sambungan telepon mengatakan, banjir yang menggenangi rumah warganya sebagai akibat dari pembangunan jembatan Siumate.
“Pemerintah bangun jembatan hanya untuk menyusahkan masyarakat, jadi kami minta bongkar saja jembatan Siumate,”ujarnya.
Bentuk jembatan Siumate yang dibangun berbentuk gorong-gorong oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT melalui PT Waskita Karya disinyalir menjadi penyebab banjir besar tanggal 29 Desember 2022.
Bentuk konstruksi gorong-gorong jembatan sungai Siumate sempit sehingga sampah dari hutan yang terbawa banjir seperti batang pohon tumbang, tersangkut di jembatan kemudian menumpuk dan membendung air di daerah jembatan yang akhirnya meluap dan membuat banjir besar.
Sementara itu, Johanis Mase Wakil Ketua DPRD di Desa Naitae mengatakan, dirinya langsung turun ke lokasi melihat langsung kondisi masyarakat yang terkena bencana banjir.
Ia menegaskan, pembangunan jembatan Siumate menjadi sumber utama banjir meluap menggenangi rumah warga. Kondisi terkini, 53 rumah warga rusak berat dihantam banjir kali siomate.
“Masyarakat tidak lagi inginkan bantuan dan bantuan, yang mereka inginkan adalah pemerintah segera bongkar jembatan Siumate karena sebagai sumber malapetaka bagi rakyat,”ucapnya.
Jembatan yang dibangun dengan menggunakan gorong-gorong ternyata tidak mampu mengalirkan banjir, akibatnya pemukiman disekitar kali Siumate kini menjadi alur kali baru. Beberapa rumah hanyut dengan kondisi rusak parah.
Banjir yang melanda hampir menghanyutkan seorang lansia bernama Yohanis Hurind, beruntung ia tersangkut di batang pohon kemudian berhasil diselamatkan oleh masyarakat lainnya. (Jessy)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.