Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Di Desa Soba, Ada Warga Dobel Terima Bantuan, Tapi Ada Yang Terlupakan

kabar-independen.com
InShot 20210810 090307963 scaled

Oelamasi, KI – Tumpang tindih penerima bantuan, ada warga yang begitu istimewa menerima bantuan berkali – kali, sementara disisi lain ada warga yang hidupnya begitu prihatin malah terlupakan.

Kondisi demikian terjadi di Desa Soba Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang – NTT. Pemerintah Desa dinilai terlalu mengistimewakan warga tertentu sementara warga lain hanya sebagai penonton.

Seperti yang dialami Felpina Siki (78 tahun) Warga Dusun I Desa Soba. Walaupun berstatus sebagai janda, tinggal sendiri, korban bencana Seroja pula, namun hal ini luput dari pengamatan pemerintah desa.

Beberapa orang warga yang ditemui, Sabtu (07/08/2021) di Desa Soba mengatakan, bantuan berupa rumah layak huni, listrik gratis, WC sehat serta bantuan lain selalu diberikan kepada orang tertentu.

Ada orang tertentu kata masyarakat, mendapat bantuan berkali – kali sehingga ada pula yang mubazir. Begitu pula soal kriteria penerima yang terkesan dimanipulasi, warga yang sering menerima bantuan berkali – kali itu ternyata keluarga dekat kepala desa.

Baca Juga :  Buntut Pemberitaan Soal DD, Warga Desa Niunbaun Malah dipanggil Menghadap

Masyarakat mengisahkan, Felpina Siki (78 tahun) adalah seorang janda, hidup sendiri dalam rumah dengan kondisi yang memprihatinkan, namun tidak pernah dilirik oleh pemerintah desa untuk diberikan bantuan rumah layak huni atau WC sehat.

Masyarakat mengaku pernah bertanya kepada pemerintah desa mengapa orang tertentu itu sering diberikan bantuan berkali – kali, namun jawaban yang diperoleh bahwa nama penerima bantuan dikirim dari pemerintah pusat.

“Tiap kali bantuan hanya orang itu – itu saja, Setiap kali kami tanya selalu dijawab nama – nama itu dikirim dari pusat. Sejak kapan pusat kenal satu – satu nama masyarakat,”Ujar masyarakat.

Masyarakat mengatakan, ketua Rukun Tetangga (RT) mengaku jika mereka tidak pernah mengusulkan nama – nama calon penerima, tiba – tiba saja nama sudah disodorkan oleh pimpinan.

Masyarakat juga curiga, ketimpangan bantuan yang terjadi disebabkan karena kepala desa tidak pernah melakukan musyawarah bersama masyarakat. Nama penerima bantuan itu dicurigai sebagai hasil kusuk – kesek antara kepala desa dengan salah satu kepala urusan.

Baca Juga :  Hanya Ada di Desa Oesusu, Pemdes Tanggung Biaya Transportasi Siswa

Sementara itu, Kepala Desa Soba Jemmy S. Kapitan yang dikonfirmasi, Senin (09/08/2021) via pesan WhatsApp mengatakan, bantuan rumah dua tahun lalu dari Dinas PUPR yang didampingi langsung oleh petugas dari dinas.

Nama penerima bantuan sesuai kategori yang ditetapkan. Demikian pula dengan bantuan WC sehat tahun ini yang sasarannya kepada balita dan ibu hamil. Jika kuota tidak terpenuhi dapat diberikan kepada mereka yang tidak memiliki WC sehat.

Untuk bantuan listrik gratis, saat petugas datang ke desa telah mengantongi nama – nama calon penerima.

Untuk bantuan WC sehat, Desa Soba diberikan 30 unit. Semua 0roses didampingi langsung oleh pendamping, dari 0emerintah desa menugaskan seorang kepala urusan untuk mendampingi. (Jessy)