Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

128 Kepala Keluarga Terdampak Bencana Banjir di Desa Pariti, 25 KK Harus Relokasi

kabar-independen.com
IMG 20221226 WA0008

Oelamasi, KI – Sebanyak 128 Kepala Keluarga terkena dampak langsung bencana banjir yang melanda Desa Pariti Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang – NTT tanggal 24 -25 Desember 2022.

Total korban banjir 128 KK itu, 25 KK harus direlokasi lantaran rumah mereka rusak berat tidak bisa dihuni. Selain rusak berat, lokasi ke 25 rumah kini telah berubah menjadi alur sungai baru ditengah pemukiman.

Dampak banjir bagi 128 KK korban di Desa Pariti selain merusak tempat hunian, diantaranya ada rumah yang terbawa banjir, para korban juga dipastikan kehilangan stok bahan makanan serta perabot rumah tangga.

“Kita bersyukur tidak ada korban jiwa, tetapi kondisi rumah warga kini dipenuhi material lumpur, sampai hari ini mereka gotong royong bersihkan material,”ungkap Johanis Mase Ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang.

IMG 20221226 WA0007
Johanis Mase Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang (Foto : mengenakan jaket hitam) saat melihat dari dekat kondisi bencana banjir di Desa Pariti.

Johanis Mase Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Senin (26/12/2022) melalui sambungan telepon mengatakan, dirinya memberi apresiasi terhadap sikap gotong royong, saling membantu terutama kepada para korban. Semua pihak diantaranya pemerintah Desa Pariti, Polsek Sulamu, Babinsa serta pihak gereja berjibaku membantu para korban sambil menantikan bantuan tanggap darurat bencana dari Pemerintah Kabupaten Kupang.

Budaya gotong royong dan saling membantu diantara masyarakat bersama elemen terkait di Desa Pariti patut menjadi contoh.

Ia mengatakan, real data korban bencana akan dikirimkan oleh pemerintah desa, namun dirinya berharap tindak lanjut dampak bencana tidak berlarut-larut, tidak bertele-tele dan memakan waktu lama.

Sesuai temuan dirinya saat turun meninjau langsung lokasi bencana di Desa Pariti, sebanyak 25 KK harus direlokasi ke lokasi yang beru, sebab tempat tinggal ke 25 KK sudah tergerus banjir dan kini menjadi alur sungai baru sehingga tidak layak untuk dibangun rumah dilokasi semula. Pemerintah Desa Pariti sudah menyiapkan lahan untuk relokasi terhadap 25 KK tersebut.

“Dalam hal ini dinas perumahan segera turun ke lapangan dan mendeteksi KK yang harus direlokasi sehingga pemerintah harus segera membangun rumah mereka,”ujar Johanis Mase.

Perkiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG kata dia, diperkirakan beberapa hari ke depan masih akan terjadi hujan lebat yang berpotensi terjadi bencana, maka dengan demikian pemerintah dan DPRD segera mengeluarkan status darurat bencana. (Jessy)