
Dear mantan hatiku….
Masa lalu tentang kisah kita adalah sebagian cerita hatiku yang telah ku tepis. Maafkan aku melupakanmu, bukannya aku membencimu tapi aku ingin kau tahu bahwa tak ada yang abadi untuk apapun di dunia ini. Juga tentang cinta.
Sebesar apapun perasaan cinta itu kelak akan terhapus, dan sedalam apapun hati mencintai pada saatnya perasaan itu akan mengambang dan terseret ombak ke tepian dan akan menjadi jejak-jejak langkah yang tersapu hilang.
Mantan hatiku…
Aku ingin katakan kalau waktu telah merubah segalanya. Dan bila dalam perjalananmu, entah dalam sendiri mu atau bersama yang lain masih ada hatimu yang merindukan aku dan kau menyesali kesalahanmu dan berharap memperbaiki semuanya bersamaku seperti dulu, maka maafkan aku karena untuk kembali ke masa itu dan memulai kembali cerita cinta bersamamu lagi butuh keikhlasan hatiku karena sejujurnya luka hatiku dimasa lalu bersamamu meninggalkan kepedihan yang mendalam.
Dan setelah waktu menemaniku melalui kepedihan dan menyembuhkan luka itu, kini jauh di lubuk hatiku pun tak ada lagi ruang untuk menerimamu kembali. Meskipun kau berjuang untuk mengembalikan kepercayaan ku dan masa-masa indah dulu, namun maafkan aku karena aku tak bisa lagi memberikan tempat yang terindah di hatiku untukmu.
Dear kamu mantan hatiku…
Jika kelak kita dipertemukan kembali, anggaplah bahwa yang pernah terjadi di masa lalu itu adalah kebodohan ku karena mencintai cinta yang salah. Jika dimasa depan kita berdiri dijalan yang sama, jangan pertanyakan perasaan itu lagi karena waktu telah meredam semua rasa sayangku padamu.
Jalan yang kita pijak bersama hanyalah bagian dari kisah hidup yang harus kita lewati sampai akhir, aku pun menemukan orang yang tepat untuk menjadi tempat perhentian ku dari jalan panjang yang telah ku susuri dalam melupakan cinta tak bersyarat ku yang pernah ku pertaruhkan untukmu.
Dear cinta masa lulu ku.
Jangan pertanyakan kabarku lagi karena seperti saat sebelum kita bertemu hingga akhirnya kita berpisah karena kebohongan itu, aku baik-baik saja.
Aku tetap berterima kasih padamu karena dengan mengenal dan mencintaimu hampir dari seluruh hidupku. Ku bingkai dalam penantian panjang untuk bahagia diujung cerita kita meski akhirnya semua penantian itu sia-sia. Namun aku tak menyesali semua itu karena mungkin kebahagiaan sejati ku bukan ada dirimu.
Aku berterima kasih untuk kisah kita karena dari semua yang terlewati membentuk kedewasaan ku melalui proses kepedihan itu. Terima kasih untuk semuanya.
Saat ini aku belajar menjalani semuanya dari awal meski ada ataupun tanpamu aku tetap bahagia. Jalani hidupmu seperti apa yang ingin kau lakukan. Aku tak mungkin menggenggam erat tanganmu lagi..dan dari tempatku berpijak dalam genggaman keyakinan ku.
Kini, tanpamu dengan hati yang tulus aku akan selalu mendoakan mu, hidupmu dan kebahagiaanmu selamanya. Untukmu mantan hatiku. Aku ingin katakan, kini hatiku telah utuh kembali meski luka dulu membekas namun tak lagi berdarah karena aku melepas mu tanpa dendam. (*)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.