Oelamasi, KI – Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Drs. Johni Asadoma, M.Hum dalam kunjungan kerjanya di Dusun Kukak Desa Pariti, Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (9/9/2023).
Menggunakan kapal patroli Polairud Kapolda NTT didampingi Ibu Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Vera Johni Asadoma dan para PJU Polda,
Kapolda langsung dijemput dengan seremoni adat penyambutan, pengalungan Selendang oleh Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Witata, SIK, MH dan tokoh masyarakat .
Dari pelabuhan rakyat kampung Bajo kelurahan sulamu inilah Kapolda menyusuri jalur darat sejauh 10 kilometer menuju Dusun Kukak Desa Pariti.
Setibanya di Dusun Kukak Kapolda Johni langsung disambut Ketua Klasis Sulamu Pendeta Yunus Kay Tulang, M.Th bersama jemaat Kristiani yang sudah menunggu sejak pagi.
Dalam sesi tatap muka bersama masyarakat, tiga point penting di sampaikan Irjen Johni Yaitu bersama cegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO), hindari minuman keras dan jaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Pemilu 2024.
TPPO yang menjadi sorotan orang nomor satu di Polda NTT ini, karena saat ini Provinsi NTT sudah memasuki tahap darurat dengan banyaknya korban meninggal dunia.
“Hindari perdagangan orang, sudah ratusan orang NTT menjadi korban, ada yang organ tubuhnya diambil, ada yang jadi pekerja seks komersial dan masih banyak lagi, ” terangnya.
Kapolda meminta supaya masyarakat berani melapor kalau ada perekrut ilegal yang mendatangi rumah mereka.
“Datangi saja kantor atau Dinas Tenaga Kerja, tanya prosedur melamar kerja yang baik untuk bisa bekerja dengan baik dan aman diluar negeri, jangan melalui calo,” terangnya.
Poin kedua Irjen Jhony meminta agar masyarakat menjaga situasi yang damai menjelang pemilu serta menjadi pemilih cerdas, bukan money politik.
*Jaga kedamaian menjelang Pemilu, jangan ada money politik, jadilah pemilih yang cerdas, dan menjaga asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas dan rahasia,jujur dan adil”, tegas nya.
Lebih lanjut pada poin Ketiga yang di sampaikan Irjen Jhony yaitu hindari minuman keras dan menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
“Saya tahu bapa bapa di sini ada yang suka konsumsi moke, sopi,dan laru. Kalau bisa di hindari, karena asal mula pertikaian di sebabkan karna pengaruh minuman beralkohol. Teman minum juga bisa saling pukul karena tersinggung saat minum”,Ujar Irjen Jhony.
Dirinya berharap kebiasaan kebuasan buruk masyarakat dalam mengkonsumsi minuman keras bisa di minimalisir agar angka kasus kriminal di wilayah kerja Polda NTT dapat berkurang. (Him)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.