Oelamasi, KI – Pembangunan pagar depan SMPN I Kupang Tengah telah usai dikerjakan, tetapi kini pemandangan sekolah unggulan itu seperti Rumah Tahanan (Rutan).
Pasalnya, pagar tembok depan yang dibangun oleh Komite Sekolah terlihat terlalu tinggi sekitaran dua meter, hal ini dinilai tidak memiliki nilai estetika.
Sumber dari salah seorang warga setempat, Senin (18/12/2023) bahkan tegas menilai bahwa Kepala Sekolah sedang berupaya membangun sebuah Rutan.
Sumber yang enggan namanya dipublikasi itu mengatakan, pembangunan pagar dengan model seperti sekarang mengindikasikan tidak adanya perencanaan matang dari pelaksana pekerjaan yakni Komite.
Menurut sumber, sebenarnya tidak ada persoalan jika tinggi pagar mencapai dua meter atau lebih. Namun yang mestinya diperhatikan dan direncanakan dengan baik oleh Kepala Sekolah dan Komite adalah tidak seluruhnya tertutup.
Perlu diperhatikan kata sumber adalah pagar itu harus direncakan dibuat tidak tertutup rapat tanpa sekat-sekat atau paling tidak terbuat dari besi sehingga ada nilai estetika sebanding dengan megahnya gedung berlantai dua yang kini dimilik SMPN I Kupang Tengah.
“Saya yakin ini tidak memalui perencanaan yang matang dan melibatkan orang tua siswa, karena ada uang jadi mau bangun pagar ya bangun saja yang penting namanya pagar, tidak pertimbangkan hal lain lagi,”ujar sumber.
Sumber lain yang mengaku sebagai orang tua siswa mengatakan, pembangunan pagar itu jelas tidak melibatkan orang tua dalam hal merencanakan model dan bentuknya. Akibatnya pagar yang dibangun seperti pagar gudang milik pengusaha dan terlihat sangat tertutup dari pantauan masyarakat sekitarnya.
Lembaga pendidikan apalagi SMPN I Kupang Tengah sebagai sekolah unggulan dengan pemandangan gedung yang bagus harusnya diimbangi dengan pagar depan yang bernilai estetika, bukan bangun asal bangun seperti saat ini.
Model dan bentuk yang sudah usai dikerjakan itu kata dia, lebih cocok untuk pagar samping kiri dan kanan atau belakang. Kalau untuk pagar depan mestinya dibuat dalam bentuk yang lain dengan menggunakan besi bukan tembok utuh.
Pihak sekolah katanya, meleskan tanggungjawabnya melakukan pengawasan sejak perencanaan hingga selesai, buktinya jelas kalau pagar itu merusak nilai keindahan gedung sekolah. Siap berharap Kepala Sekolah dapat mempertanggungjawabkan hal ini kepada seluruh orang tua murid selalu pihak yang menyumbang dana komite.
Sementara itu, hingga berita ini dipublikasi Kepala SMPN I Kupang Tengah Fredik Namah belum berhasil dimintai tanggapannya. (Jessy)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.