Oelamasi, KI – Korban badai siklon tropis Seroja warga Kabupaten Kupang tuding lembaga DPRD acuh dan menutup mata terhadap penderitaan rakyat.
Pernyataan ini dilontarkan di depan gedung DPRD oleh masa aksi demontrasi jilid 3 aliansi pemuda dan mahasiswa peduli Kabupaten Kupang, Rabu (29/11/2023) siang.
Selain pemuda dan mahasiswa, aksi demontrasi juga turut dihadiri oleh korban bencana Seroja dari Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur serta wilayah lainnya.
Lembaga DPRD dituding Acuh dengan penderitaan korban Seroja yang hingga kini belum jelas nasibnya. Padahal bencana ini sudah tiga tahun berlalu.
Orator aksi Melianus Alopada menyampaikan, korban bencana Seroja kian terkatung-katung nasibnya, sementara 40 orang anggota DPRD terkesan acuh. Dua kali sudah aksi dilakukan untuk menyampaikan aspirasi tetapi selama itu pula belum ada kejelasan.
Lembaga DPRD dengan fungsi pengawasan yang melekat pada tugas sebagai wakil rakyat tidak dijalankan secara ketat. Buktinya, aspirasi masyarakat korban Seroja tidak pernah dikawal dan direalisasikan oleh lembaga yang mewakili rakyat itu.
Janji Ketua DPRD serta Fraksi Golkar bahwa akan segera membentuk Pansus pun hingga saat ini hanya jualan politik pencitraan semata. Pansus sejatinya menjadi pintu masuk menguraikan carut marutnya penyaluran bantuan dana stimulan, tetapi pun tidak terealisasi entah dengan alasan apa.
Oleh karena itu masa aksi dengan tegas menyatakan mosi tidak percaya terhadap Pemerintah Kabupaten Kupang, lembaga DPRD serta pihak penegak hukum. (Jessy)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.