Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

IBI Kabupaten Kupang Dapat Target 1268 Akseptor KB Baru

kabar-independen.com
IMG 20210624 103339 scaled

Oelamasi, KI – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kupang diberi target sebanyak 1298 orang akseptor Keluarga Berencana baru. Target itu diberikan untuk memenuhi program satu juta akseptor seluruh Indonesia yang merupakan program Nasional.

Pada momentum perayaan HUT ke 70 IBI dan HUT ke 28 Hari Keluarga Nasional, IBI Kabupaten Kupang dipercayakan menjadi tuan rumah perayaan dua kegiatan Akbar itu.

Marianus Maukuru, M.Ph, Kepala Perwakilan BKKBN NTT dalam sambutan membuka kegiatan pelayanan KB serentak sejuta akseptor dalam rangka perayaan HUT IBI dan Harganas, Kamis (24/06/2021) di Puskesmas Tarus mengatakan, IBI hadir dengan tujuan mulia.

IBI hadir memberikan pelayanan bagi mereka yang membutuhkan, terutama menyelamatkan ibu dan anak dari kesakitan, kematian, gizi buruk serta stunting.

Pelayanan KB sejuta akseptor yang dicanangkan serentak seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Kupang. Keberhasilan kegiatan tidak terlepas dari peran semua pihak termasuk peran aktif IBI NTT dan IBI Kabupaten Kupang. Semua dilakukan secara terpadu, terintergrasi.

“Saya merasa bangga dan memberi apresiasi pada PKK NTT sebagai mitra BKKBN, jajaran IBI NTT serta kepada seluruh masyarakat,”Ucapnya.

Ia mengatakan, keluarga merupakan tempat yang baik untuk menciptakan sesuatu yang baik hingga menjadikan keluarga menjadi sejahtera. Keberhasilan dalam keluarga itu kemudian terakumulasi sebagai keberhasilan pemerintah dari tingkat desa hingga tingkat Nasional.

Keluarga merupakan titik sentral pembangunan untuk semua sektor. Dengan demikian keberhasilan keluarga dapat menjadikan NTT keluar dari berbagai persoalan seperti gizi buruk, stunting, AKI-AKB serta banyak hal lain termasuk tingginya angka kehamilan remaja.

Baca Juga :  Kades Oesusu : Uang BLT Bukan Untuk Beli Miras

Wakil Ketua TP PKK NTT Maria Fransisca Djogo dalam sambutannya memberi apresiasi terhadap para Bidan, para kader yang telah melakukan pendataan keluarga sekaligus sosialisasi tentang KB.

TP PKK katanya memiliki program desa model dengan kriteria utama yaitu desa yang menjadi kampung KB, kedepannya para pendamping desa model perlu diambil dari para bidan agar program penanggulangan stunting, gizi buruk berjalan bersamaan dengan program KB.

Beberapa hal yang telah dilakukan dalam program desa model yaitu pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita dan anak PAUD.

Ketua IBI NTT, Damita Palalangan, Amd, Keb, SKM, M.Hum mengatakan, IBI di usia ke 70 semakin kuat dan semakin jaya mendukung program pemerintah agar menjadikan NTT bangkit dan sejahtera.

Thema perayaan secara Nasional yaitu Optimalisasi peran bidan pada pelayanan KIA – KB dan kesehatan reproduksi dalam mendukung penguatan Pelayanan primer. Dari Thema itu diharapkan IBI menjadi garda terdepan mendukung program pemerintah khususnya menurunkan angka kematian ibu, kematian bayi serta mencegah stunting.

IBI telah bekerja keras, namun nyatanya angka kematian ibu dan anak serta stunting masih ada. IBI perlu bekerja sama dengan TP PKK, BKKBN dalam hal peningkatan akseptor KB.

Baca Juga :  Daniel Taimenas: Jangan Khianati Perjuangan Melki Laka Lena

Untuk mencapai target sejuta akseptor, IBI juga memberi target untuk masing – masing Kabupaten dengan minimal mencapai 1000 akseptor dari 22 cabang IBI seluruh NTT.

Ketua IBI Kabupaten Kupang Blandina Luangkali, SST, M.Kes kepada awak media mengatakan, IBI Kabupaten Kupang diberikan target sebanyak 1298 akseptor KB baru di tahun 2021. Target tahun 2021 ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni 1410.

Untuk mencapai target dengan menggerakkan semua bidan yang ada di semua Puskesmas dan Pustu untuk melakukan pelayanan KB secara serentak di seluruh wilayah baik pelayanan KB MKJP ( implan dan IUD, MOW) maupun non MKJP (suntik, Pil, Kondom).

Dirinya sangat optimis akan melampaui target yang diberikan oleh BKKBN NTT sebanyak 1298 dengan menggerakkan semua anggota IBI pada semua lini.

Sementara itu, Mariana Archoon Sailana, S.Tr. Keb, M.Kes salah seorang pengurus IBI Kabupaten Kupang mengatakan, bidan merupakan ujung Tombak dalam pelayanan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam penurunan angka Kematian Ibu (AKI), Angka kematian Bayi (AKB ) dan Stunting.

Pendekatan seorang Bidan Lebih pada pendekatan kekeluargaan dalam Bekerja, Bidan lebih banyak mengunakan Hati, empati, dan skill dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan Organisasi IBI adalah Organisasi kebanggaan semua bidan. (Jessy)