Oelamasi, KI – Ratusan siswa SD, SMP maupun SMU/SMK penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) seluruh Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang terima dana beasiswanya.
Pembagian secara serentak dilakukan dalam upaya percepatan penyaluran bantuan beasiswa yang bersumber dari APBN lantaran selama ini dinilai sangat lambat proses pencariannya.
Anita Jacoba Gah Anggota Komisi X DPR RI langsung memantau pencairan dana beasiswa di halaman SD GMIT Baumata, Senin (07/11/2022).
Menurut Anita Jacoba Gah, proses pencairan yang selama ini dinilainya sangat lambat. Keterlambatan pencairan disebabkan karena beberapa alasan antara lain ulah oknum Satpam Bank yang melarang orang tua mengecek langsung buku rekening. Ada pula ulah oknum yang melarang orang tua tidak boleh masuk Bank dan untuk pengecekan diwakilkan kepada oknum Security, namun jawabannya selalu tidak ada dana yang masuk rekening.
“Pengaduan dari masyarakat banyak sekali, orang tua siswa baru sampai depan Bank sudah diusir Satpam, kedua kalau dikasih masuk itupun Satpam yang masuk bawa buku tabungan, belum lima menit keluar bilang uang sudah tidak ada. Ada juga orang tua yang tidak dikasih buku tabungan tapi kertas dan paling banyak terjadi adalah pencairan tanpa diketahui orang tua siswa,”ujarnya.
Anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini mengingatkan orang tua siswa penerima beasiswa agar memegang sendiri buku tabungan, jangan pernah dititipkan di Kepala Sekolah untuk menghindari pencairan dana tanpa sepengetahuan orang tua.
Aturan memungkinkan untuk pencairan dilakukan secara kolektif oleh kepala sekolah, tetapi pencairan kolektif harus dengan persetujuan orang tua siswa dengan memberikan surat kuasa kepada kepala sekolah.
Permasalahan tersebut merupakan bentuk perlambatan pencairan beasiswa, untuk itu dirinya meminta pihak Bank penyalur langsung turun ke titik tertentu untuk melakukan pencairan. Semua siswa penerima dalam satu wilayah kecamatan dikumpulkan pada satu tempat dan pihak bank langsung mencairkan dana kepada siswa atau orang tua/wali siswa.
“Data yang saya terima dari Kementerian, saat ini ada ribuan siswa yang belum lakukan pencairan dana beasiswa, sementara itu akhir bulan Desember ini yang tidak lakukan aktivasi ditarik kembali ke kas negara, ini kan rugi,”ungkapnya.
Hari pertama pencairan beasiswa di Kecamatan Taebenu tercatat sebanyak 170 orang siswa SD dan SMP. sementara untuk siswa SMU/SMK hanya sekitar 16 orang karena terbanyak telah melakukan pencairan. (Jessy)
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.