Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Coop TLM Indonesia Gelar RAT X Secara Online di 25 Kantor Cabang Utama

kabar-independen.com
InShot 20210528 074832457 scaled

Kupang, KI – Koperasi jasa Tanaoba Lais Manekat Indonesia (Coop TLM Indonesia)  gelar Rapat Anggota (RAT) X untuk tahun   buku 2020, diikuti 25 kantor cabang utama secara online dan dihadiri oleh angota perwakilan. Kegiata RAT online Coop TLM Indonesia terlaksana Kamis (27/05/2021) di Hotel Swiis Berlin  Cristal Kupang.

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam sambutannya secara online memberikan apresiasi kepada jajaran dan manajemen coop TLM Indonesia dalam melaksanakan RAT tepat waktu. Sebagai wujud  tanggung jawab dan komitmen terhadap anggota serta memberikan jaminan pelaksanaan koperasi berjalan dengan baik.

Ia berharap Koperasi yang ada di NTT, melirik  sektor produksi khususnya dalam pengelolaan hasil kekayaan laut dan perikanan.

Pemerintah terus berupaya, mendukung  dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh NTT. Peningkatan ekonomi kelautan, peningkatan potensi wisata dapat diupayakan melalui potensi koperasi.

Baca Juga :  Dekranasda NTT Bina Wirausaha Produksi Obat Herbal Berbahan Kelor

Hasil pengeloaan kekayaan laut, Perikanan dan  sumber komoditi lainnya dapat dikelolah dengan baik sehingga dapat menjadi potensi ungulan bagi anggota koperasi dan juga bagi masyarakat NTT.

Teten Masduki juga berharap coopTLM Indonesia dapat terus mengembangkan inovasi, baik dari sisi produksi, koloborasi dan kemitraan agar kedepan dapat berperan menjadi akregator bagi UMKM dan katalis, sehingga manfaat yang dihasilkan oleh koperasi dapat menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat.

Ketua Penggurus coop TLM Pdt. Semuel V. Nitti mengatakan, berdirinya koperasi ini adalah  komitmen gereja untuk berjuang menyatakan kasih Allah dalam bentuk pemberdayaan.

Dengan pembedayaan ekonomi yang fokus pada perempuan dan keluarga,  turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi keluarga dan pengembangan pendidikan anak.

“Kami dapat mencapai tiga maksis, yakni pertumbuhan ekonomi keluarga, mengurangi praktik mafia trafiking TKI ilegal di NTT dan mengurangi angka stunting di NTT,”Ungkap Pdt. Semuel Nitti.

Baca Juga :  Polsek Kupang Timur Mediasi Sengketa Batas Desa Fatuteta dan Pukdale

Ia juga mengakui  perjalan coop TLM Indonesia dimasa pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 terjadi penurunan provit, hal ini karena adanya  pembatasan pertemuan kelompok ekonomi.

Kepala Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT Sylvia Pekudjawang mengatakan landasan koperasi adalah gotong royong dan kebersamaan, hal ini sangat cocok dengan  NTT.

Menjadi tantangan di perjalanan tahun ini karena pandemi terjadi penurun provit, tetapi tetap berjalan sampai dengan saat ini kegiatan UMKM dan ekonomi di topang oleh Koperasi.

Dari sisi pemerintah tetap mendukung penuh kegiatan koperasi dan berharap perjalanan koperasi tetap kuat, sehat dalam menjalankan kegiatannya. (Leon)