Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tinggi Angka Stunting di Dua Kecamatan, Wabup Kupang : Butuh Kerja Keras

kabar-independen.com
IMG 20230312 WA0003
Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe bersama Kepala Dinas Kesehatan Robert Amaheka, Plt.Camat Takari Hendra Mooy serta orang tua balita usai kegiatan di Posyandu Imanuel Kelurahan Takari, Jumat (10/03/2023)

Oelamasi, KI – Hingga saat ini angka prevalensi stunting di dua Kecamatan masih sangat tinggi, bahkan jumlah angka stunting tertinggi di Kabupaten Kupang. Dua wilayah Kecamatan yang masih tinggi angka Stunting yakini Kecamatan Fatuleu dan Takari. Untuk Fatuleu angkanya mencapai 567 orang balita dan Takari mencapai 460 orang

Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe sekaligus selalu Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting saat meninjau langsung kegiatan timbang di Posyandu Imanuel Lili Fatuleu dan Posyandu di Bokong Takari, Kamis – Jumat (09, 10/03/2023) mengatakan, dibutuhkan kerja keras semua pemangku kepentingan.

Selain kerja keras kata Wabup Kupang Jerry Manafe, juga dibutuhkan kerja kolaboratif dan berbagai peran dari masing-masing pemangku kepentingan dalam upaya penurunan prevalensi stunting bukan hanya di dua Kecamatan yang tinggi jumlah kasusnya tetapi di seluruh wilayah Kabupaten Kupang.

Baca Juga :  Ratusan Warga Datangi Kantor Desa Kotabes

“diharapkan semua pihak seperti pemerintah, DPRD, PLKB, tokoh agama, dan masyarakat, TNI/Polri serta kader bisa berkolaborasi menurunkan angka stunting,”ungkapnya.

IMG 20230312 WA0004
Wakil Bupati sekaligus Ketua TPPS Jerry Manafe bersama Kader Posyandu di Lili Kecamatan Fatuleu, Kamis (09/03/2023).

Semua Kepala Puskesmas, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi mesti selalu ada pada setiap kegiatan Posyandu guna memberikan edukasi baik kepada para kader maupun orang tua tentang pentingnya pola hidup bersih, sehat serta pengetahuan tentang makanan sehat.

Saat berdialog dengan kader dan orang tua di dua Posyandu itu, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe memberi pemahaman tentang manfaat memberikan ASI eksklusif pada bayi nol bulan sampai 6 bulan dan selanjutnya bayi 7 bulan hingga 24 bulan tetap diberikan ASI dan makanan tambahan yang bergizi.

Para Kepala Desa juga dihimbau membuat program Pemberian makanan tambahan yang bersumber dari dana desa. Tidak cukup beberapa kali saja, program PMT oleh Kepala Desa harus dilaksanakan selama 3 bulan seperti yang dilakukan oleh Kepala Desa Oeletsala di Kecamatan Taebenu yang berhasil menurunkan angka stunting dengan program PMT kepada balita kategori stunting selama 3 bulan.

Baca Juga :  Janjikan Bantuan Sapi, Warga Desa Tuakau Wajib Setor Uang Seratus Ribu Rupiah

Kepada para kader Posyandu, Jerry Manafe selaku Ketua TPPS mengingatkan agar setiap kali kegiatan rutin di Posyandu selalu memberikan penjelasan kepada para ibu serta melakukan pengukuran dan penimbangan secara benar dan teliti.

Insentif kader di dua Posyandu itu juga di naikan dari Rp. 100.000 menjadi Rp. 150.000 per bulan, permintaan ini langsung diaminkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang. (Jessy)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.