Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Komisi III DPRD Kabupaten Kupang Nilai Kualitas Pekerjaan Jalan Kuledoki Buruk

kabar-independen.com
IMG 20221130 WA0010

Oelamasi, KI – Ketua komisi III DPRD Kabupaten Kupang, Deasy Ballo – Foeh nilai kualitas pekerjaan jalan Kuledoki – Asam Tiga di Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur sangat buruk.

Deasy Ballo – Foeh kepada awak media di gedung DPRD, Selasa (29/11/2022) mengatakan pekerjaan ruas jalan yang berada tepat di depan gedung civic center menuju persawahan Kuledoki merupakan respon terhadap pengaduan masyarakat terkait kondisi jalan rusak yang selama bertahun tahun tanpa pernah di perhatikan untuk segera di perbaiki.

Desy Ballo menjelaskan jika pada tahun 2022 Pemerintah DPRD telah menganggarkan dana guna melakukan pekerjaan perbaikan ruas jalan tersebut melalui Dinas PUPR berkerja sama dengan pihak kontraktor.

Baca Juga :  Virus Anjing Gila Mulai Menyebar di Kabupaten Kupang, PDIP Desak Pemkab Segera Atasi

“Menurut saya kualitas pekerjaan jalan tersebut buruk sekali, sehingga perlu adanya fungsi pengawasan dari dinas PUPR terhadap kontraktor, dalam bentuk teguran untuk segera memperbaiki kembali agar kualitas jalan yang baik dapat bertahan,”terangnya.

Ia menambahkan jika ruas jalan Kuledoki – Asam Tiga yang di kerjakan sepanjang 1,5 kilometer menelan dana hingga milyaran, namun dalam perjalanannya Komisi III telah menangkap adanya hal yang tidak beres mengingat pekerjaan belum selesai.

“Setelah rapat anggaran tahun 2023 saya bersama komisi III akan turun untuk mengecek pekerjaan ruas jalan tersebut karna terkesan pekerjaan di lakukan asal jadi dan kalau seperti untuk apa di anggarkan dana untuk itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Melki Laka Lena "Turun Gunung" Sosialisasi GERMAS Hidup Sehat

Ia mengungkapkan jika DPRD meminta kepada pemerintah agar memperhatikan segala aspek dalam proyek pekerjaan jalan termasuk harus melewati proses perencanaan yang matang supaya pembangunan itu benar benar memberikan kemudahan maksimal dan tidak membuat persoalan baru bagi masyarakat.

Ia menjabarkan contoh kasus pekerjaan jalan matani yang meninggalkan luapan air ketika musim penghujan karna tidak di bangun sistem saluran drainase yang baik. Hal yang sama terjadi di ruas jalan Babau-Nunkurus.

“masyarakat memang terbantu dengan adanya pembangunan ruas jalan yang rusak tetapi menimbulkan masalah baru untuk mereka,”tandasnya. (Him)