Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Ketua TPPS Berharap Tidak Ada Lagi Stunting di Kabupaten Kupang

kabar-independen.com
IMG 20230224 WA0016
Ketua TPPS Jerry Manafe saat menghadiri penutupan operasi bulan timbang dan ukur serta pemberian vitamin A di Posyandu Soda Molek, Desa Bokonusan, Kecamatan Semau - NTT.

Oelamasi, KI – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) berharap tidak ada lagi kasus stunting di Kabupaten Kupang. Stunting banyak disebabkan karena pernikahan dini serta kurangnya memperhatikan gizi anak salah satunya tidak memberikan ASI ekslusif.

Pernyataan ini dilontarkan oleh Jerry Manafe Ketua TPPS yang juga sebagai Wakil Bupati Kupang, Kamis (23/02/2023) saat menghadiri penutupan operasi bulan timbang dan ukur serta pemberian vitamin A di Posyandu Soda Molek, desa Bokonusan, Kecamatan Semau – NTT.

“Sebagai Ketua TPPS, saya turun ke posyandu dan pustu untuk mendorong dan membantu menyelesaikan persoalan stunting yang ada di lapangan. Tidak hanya itu, saya beri apresiasi kepada kades karena insentif para kader di kecamatan Semau cukup baik yaitu 200 ribu per bulan yang diambil dari dana desa. Saya harap itu terus dipertahankan,”ujar Jerry Manafe.

Dalam bulan timbang dan ukur pada Februari 2023 dirinya meyakini angka stunting akan menurun drastis. Hal ini disebabkan semua pihak yang terlibat sudah bekerja keras dengan berbagai upaya untuk menurunkannya.

Jerry Manafe mengingatkan agar kerja keras menurunkan angka stunting tidak selesai dengan berakhirnya bulan timbang dan ukur Februari 2023 ini, tetapi harus ditingkatkan di masa mendatang hingga stunting betul-betul hilang dari kabupaten Kupang.

“Pihak terkait harus terus bekerja keras bersama agar stunting hilang dari kabupaten Kupang selamanya,”tegasnya.

Jerry Manafe juga menekankan pentingnya peningkatan SDM dari para kader, sehingga dapat menjadi ujung tombak dalam memerangi stunting, bisa mendidik masyarakat cara mencegah dan mengatasi stunting.

Kepala Puskesmas Bokonusan Endang Nenoliu dalam laporannya menjelaskan bahwa ada 633 bayi, diantaranya 132 anak stunting, 8 anak gizi buruk, 129 kurang gizi di Kecamatan Semau.

Khusus di Desa Bokonusan memiliki sasaran 149 anak di 4 posyandu, serta memiliki 15 anak yang stunting dan di Posyandu Soda Molek ini sasarannya pada 24 anak dan memiliki 2 anak stunting. (Jessy)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.